KOPERSI
Menurut
Soedirman (2006 : 2), menyebutkan permasalahan yang merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi yang meliputi faktor internal dan
faktor eksternal.
1. Faktor Internal antara lain sebagai berikut :
a. Partisipasi Angggota,
Partisipasi
merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu
organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan.
Menyatakan bahwa partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan
peran serta (keikutsertaan) seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas
tertentu, sedangkan partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan
anggota koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama.
Banyaknya anggota koperasi yang belum memanfaatkan jasa pelayanan yang tersedia
di koperasi. Hal ini menunjukkan kurang tumbuhnya rasa memiliki dari anggota
sehingga mereka masih memanfaatkan jalur lain dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Solidaritas Antar Anggota Koperasi
Berkoperasi juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar
anggota, karena dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara
lebih kongkrit. Ikatan
solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk meraih tujuan
gerakan yang lebih besar.Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Solidaritas yang
kuat antar anggota koperasi dapat menjadi suatu kekuatan didalam mencapai tujuan
koperasi.
c. Pengurus Koperasi Yang Juga Tokoh
Masyarakat
Pengurus koperasi yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan
ini menimbulkan fokus perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang
sehingga kurang menyadari adanya perubahan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya rangkap jabatan yang dimiliki oleh pengurus koperasi menyebabkan
kurang profesionalismenya pengurus dalam mengelola koperasi.
d. Skala Usaha
Skala usaha yang belum layak, karena kemampuan pemasaran yang masih
terbatas pada beberapa jenis komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata
rantai pemasaran prduk koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk
berkembang. Dapat disimpulkan bahwa dengan skala usaha yang kecil yang
dilaksanakan oleh koperasi menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
e. Perkembangan Modal
Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha
koperasi karena dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan
usahanya yang lebih banyak lagi. menyatakan bahwa apabila koperasi ingin
mengembangkan usahanya kepasar global maka koperasi membutuhkan modal yang
banyak, karena di pasar global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi.
Bahwa kebanyakkan koperasi belum mampu menggalang pemupukan modal dari anggota
koperasi sendiri selain dari iuran pokok dan iuran wajib anggota. Tidak jarang
bahwa iuran wajib bulanan masih kurang lancar dilakukan. Bawasannya koperasi
adalah suatu badan usaha ekonomi yang berdiri karena kesamaan kepentingan
ekonomi anggotanya dan berdasarkan prinsip selp-help.karena maju mundurnya
koperasi sangat ditentukan oleh anggota.
f. Ketrampilan Manajerial
Hal ini
sebenarnya saling berkaitan dengan kualitas sumber daya insani dan masih
kurangnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh koperasi yang
bersangkutan. Ketrampilan manajerial di koperasi sangat penting karena organisasi yang
baik adalah organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak akan
berkembang tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam perencanaan program
kerja koperasi harus mampu diterjemahkan oleh tim manajemen berdasarkan
kesepakatan di dalam rapat anggota tahunan (RAT).
g. Jaringan Pasar
Jaringan pasar merupakan suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih
luas agar dapat memperoleh kentungan yang lebih besar. Bahwa Pelayanan koperasi
umumnya terfokus pada internal koperasi yang belum terbentuk jaringan antar
koperasi. Koperasi akan lebih berdaya saing jika koperasi mampu membentuk
jaringan usaha. Melalui jaringan yang kuat, koperasi akan mampu berkiprah di
pasar global dengan meningkatkan mutu pelayanan. Dapat dijelaskan bahwa jaringan
adalah suatu faktor pendukung yang mempunyai kekuatan yang menentukan dalam
melaksanakan usaha ekonomi dan program lainnya
h. Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Para Pengurus dan Manajer Jumlah dan kualitas sumber daya manusia para pengurus dan manajer., koperasi
umumnya dikelola oleh tim manajemen dengan status pendidikan yang tidak begitu
tinggi, sehingga kemampuan manajerialnya juga kurang memadai.Apalagi pelatihan
esbagai media penambah wawasan dan kemampuan manajerialnya belum tersedia
secara optimal. Kualitas sumber daya koperasi merupakan suatu hal penting dalam perkembangan
koperasi secara keseluruhan
i. Pemilikan dan Pemafaatan
Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi Pemilikan dan pemafaatan perangkat
teknologi produksi dan informasi yang belum memadai. Pada umumnya koperasi
masih belum memiliki akses terhadap alat-alat komunikasi modern seperti
jaringan internet. Banyak koperasi yang masih menggunakan mesin ketik sebagai
piranti manajemennya sehingga cukup lamban dalam memberikan berbagai pelayanan
kepada anggota. Jadi koperasi harus lebih tanggap dan lebih cepat dalam
memperoleh informasi-informasi agar tidak tertinggal dengan badan usaha lain, karena
untuk memenuhi keinginan anggotanya dan masyarakat koperasi harus selalu
mengikuti perkembangan zaman.
j. Sistem manejemen
Sistem
manejemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi.
Dalam menerapkan manejemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan,
menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer.
k. Kinerja Pengurus
Pengurus dalam
koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi
sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus
koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh karena itu kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan
keberhasilan koperasi. Dengan pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat membuat
koperasi berkembang menjadi lebih baik.
2. Faktor eksternal, yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi antara
lain :
a. Komitmen pemerintah untuk menempatkan koperasi sebagai soko guru
perekonomian nasional.Hal ini ditunjukkan dengan dikuasainya sebagian besar
asset usaha nasional oleh sebagian kecil kelompok usaha besar. Jadi dengan
adanya kebijakan pemerintah disini koperasi masih dapat perhatian yang kecil. Sedangkan
UKM ataupun koperasi memberikan omzet yang cukup besar dibanding dengan usaha
swasta.
b. Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan dan penyuluhan.
Pengetahuan
anggota koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan
kewajiban anggota di dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik.
Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani
anggota, meningkatkan kemampuan manajerial. Kualitas dan ketrampilan yang
dimiliki anggota koperasi itu sangat penting. Karena dengan meningkatkan
ketrampilan dapat menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat memajukan
koperasi
c. Iklim pendukung perkembangan koperasi
Suasana (iklim)
untuk suburnya pertumbuhan koperasi tidak dapat datang begitu saja. Untuk itu
pemerintah berusaha menciptakan suasana yang dapat mendorong pertumbuhan
koperasi dengan cara mengadakan koordinasi-koordinasi. Dengan
koordinasi-koordinasi tersebut dimaksudkan agar berbagai pihak yang ada sangkut
pautnya dengan pertumbuhan koperasi dapat dihasilkan pandangannya.
d. Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh Pemerintah
Koperasi
berkembang mengikuti perkembangan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah,
sehingga seakan-akan koperasi adalah organisasi yang sekedar menjalankan
program-program pemerintah. Berbagai peluang usaha koperasi harus diakui belum
secara optimal dapat dimanfaatkan oleh koperasi. Bahkan organisasi DEKOPIN yang
diharapkan menjadi corong koperasi yang memperjuangkan aspirasi koperasi dan
melaksanakan berbagai pelatihan.
e. Tingkat harga
Tingkat harga
yang selalu berubah (naik) menyebabkan pendapatan penjualan sekarang tidak
dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
Permasalahan diatas adalah merupakan faktor ancaman dan kelemahan koperasi baik
internal dan eksternal. Berbagai kendala dan tantangan tersebut menyebabkan
koperasi belum mampu berfungsi dan berperan sesuai harapan. Berbagai peraturan,
kebijakan dan kesempatan atau peluang yang tersedia bagi koperasi belum
dimanfaatkan oleh koperasi bagi kepentingan anggota dan masyarakat
lingkungannya.
UKM
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan UKM agar mampu berdaya saing tinggi harus
dilihat dari kondisi UKM saat ini. Daya saing ditentukan oleh kemampuan SDM
untuk memproduksi kualitas barang, harga, disain, dan faktor lingkungan yang
memberikan faktor kondusif agar UKM mampu bersaing secara ketat. Saingan atau
kompetitor UKM di Indonesia menurut permasalahan di atas adalah maraknya
produk-produk luar negeri seperti pakaian jadi baik yang baru maupun yang
bekas, yang dapat mendapat respon meningkat dari masyarakat karena kualitas,
harga terjangkau dan disain yang disenangi. Untuk menimbangi produk tersebut
perlu ditingkatkan kemampuan UKM agar UKM dapat atau mampu memproduksi
bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut. Dengan demikian dalam hal ini variable
internal yang perlu di kaji adalah :
1. Kemampuan diri untuk memproduksi
kualitas barang,
2. Total penjualan
3. Harga,
4. Modal usaha,
5. Desain,
6. Kemampuan bersaing,
7. Kemampuan memilih jenis usaha